Kini, Tak Perlu Mesiu Guna Kuasai Suatu Jazirah Cukup Dengan Paku

Beribu tahun telah berlalu namun peperangan demi peperangan tak pernah sepi dan selalu menghiasi kisah perjalanan bumi dan manusianya dari generasi ke generasi. Biasanya perang dirancang atau terjadi karena adanya perebutan kontrol kekuasaan atas suatu jazirah.

Dahulu ayunan pedang, tombak dan panah pernah berbicara. Di masa itu,  pernah ada perang troya, ada perang salib, perang fisabil dan banyak penamaan perang yang lain lagi. Di masa belum terlalu jauh kebelakang, mesiu, bayonet dan lontaran mortir juga sudah pernah digunakan. Sekali lagi,  pada masa-masa dibelakang itu, hanya untuk kuasa atas sebuah jazirah ribuan nyawa sering dipertaruhkan.

Kini,  untuk menguasai sebuah jazirah tak perlu lagi menggunakan bergudang-gudang persenjataan canggih. Bahkan persenjataan palung tercanggih Amerika pun tak berguna! Menguasai jazirah yang diincar, saat ini cukup dengan menekan ujung jari pada layar sentuh ataupun mencoblos surat suara dalam pemilu dengan paku!
Di Indonesia,  Paku adalah senjata perang paling umum untuk perebutan kuasa atas suatu wilyah. Banyak orang sembari tertawa-tawa menggunakan senjata ini dengan sembarang main toblos!

Tanpa disadari, hingga detik ini dengan enteng kita mencoblos!  Padahal kita sudah pernah kehilangan Timor-Timur gara-gara paku! Padahal sebelumnya Timor-Timur diperoleh dengan mengorbankan ribuan nyawa prajurit.....

Sadarlah.., paku yang ada dibilik TPS (tempat pemungutan suara) adalah senjata yang lebih modern dari senjata apapun yang berada digudang tentara.  Pakailah dengan baik paku di bilik TPS itu, agar Tuhan Yang Maha Kuasa catat pemakaian paku TPS itu sebagai kilatan pedang dalam perjuangan di jalanNya. Semoga kita semua tidak dianggap olehNya sebagai....., penghianat!!

******