Nova 28 Tahun Tabloid Wanita Anggun dan Santun



Sabar ya kakak kakak yg baik tunggu penayangannya....



KPAN "Aids Bertambah Kaum Wanita Jangan Pasrah!"


Penyebaran HIV (virus pengancam sistem kekebalan tubuh) dan angka penderita AIDS (tubuh penderita sudah rusak sistem kekebalannya) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun perlu disikapi dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap apa dan bagaimana HIV/AIDS itu bisa ditularkan, dampaknya dan sekaligus, bagaimana penanggulangannya. Sebuah kerja keras yang tak boleh kenal kata menyerah, berkesinambungan dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat Indonesia demi terciptanya bangsa yang bermartabat, bebas HIV/AIDS, sehat dan kuat.
¤
Dalam sarasehan "Cegah Penularan HIV/AIDS pada Ibu & Anak" Bertempat di Hongkong Cafe Thamrin Jakarta (jumat,26/2/16) Deputi Sekretaris Bidang Koordinasi Program, Dr. Fonny J Silvanus M.Kes dari KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) mengajak, "Meski angka pengidap HIV & penderita AIDS semakin bertambah, kaum ibu Indonesia jangan langsung menyerah dan bersikap pasrah seolah tinggal menunggu giliran. Ibu-ibu tidak boleh punya pendirian, kalau saya tertular itu namanya sudah nasib! Tapi.., sebaiknya ibu-ibu harus mengambil tanggung jawab, gigih dan berperan aktif untuk terus menjaga agar tidak ada seorangpun dari anggota keluarganya yang terserang HIV!"
¤   
Bagaimana caranya seorang ibu bisa menjaga tiap anggota keluarganya dari sebaran HIV/AIDS yang tidak pandang bulu? Dr. Fonny menjelaskan, "Perlu diketahui pola atau modus penularannya dahulu. Barulah, ibu-ibu bisa menentukan langkah apa yang sekiranya perlu diambil sebagai tindakan perlindungan terhadap keluarga."
¤
Berikut beberapa hal-hal sebab terjadi penularan HIV melalui masuknya cairan tubuh penderita ke wadah baru yang sehat ;
  1. Jarum suntik bekas dipakai oleh tubuh penderita (bisa terjadi karena kegiatan medis atau penyalahgunaan narkoba).
  2. Hubungan seks melalui organ intim, anal atupun oral.  
  3. Transfusi darah pengidap ke orang sehat.
  4. Seorang ibu pengidap menurunkan kepada bayinya selama proses kehamilan, persalinan dan menyusui
Penularan HIV tidak mungkin terjadi melalui kontak ;
  1. Bersalaman, bersentuhan ataupun berciuman.
  2. Menggunakan jamban bersama.
  3. Tinggal serumah dengan pengidap.
  4. Tidak tertular melalui gigitan nyamuk.
  5. HIV berkembang biak dalam tubuh. manusia, tidak bisa hidup dalam tubuh hewan.
Setelah mengetahui bagaimana proses terjangkitnya HIV, ibu-ibu dapat melakukan beberapa aksi ;
  1. Jangan biarkan suami belanja seks di luar, pengawasannya bagaimana, terserah ibu-ibu sendiri.
  2. Jangan berhubungan seks dengan laki-laki lain selain suami sendiri.
  3. Lakukan test HIV secara berkala bagi pasangan sedikitnya sekali setahun.
  4. Pastikan jarum suntik adalah jarum suntik baru saat menemani anggota keluarga berobat ataupun saat mendonorkan darah.
  5. Cegah penyalahgunaan narkoba dalam keluarga.
  6. Awasi pergaulan putra dan putri agar tak terjerumus dalam pergaulan bebas.
  7. Jangan buru-buru mendapatkan anggota keluarga baru (menantu) sebelum yang bersangkutan melalui test HIV agar, diketahui bagaimana langkah yang tepat kedepannya.
Usai paparan Dr. Fonny, saat berbincang akrab antar hadirin pada kesempatan yang sama, Syaiful Harahap, seorang tokoh terkemuka yang telah membaktikan hidupnya demi mencegah epidemi HIV/AIDS di seluruh Indonesia menuturkan, "Penderita HIV/AIDS tak perlu dikarantina, dijauhi atau dianggap musuh penyebar malapetaka. Cukup dengan bertindak sehat, jangan gegabah, hati-hati dan berbekal informasi tentang HIV/AIDS terutama memperhatikan info-info aktual dari KPAN, ibu-ibu sudah bisa bertanggung jawab untuk melindungi anggota keluarganya dari kemungkinan terjangkit HIV. Dan jika, ada anggota keluarga yang telah terlanjur terjangkit, jangan pasrah saja. Hubungi KPAN terdekat untuk berkonsultasi dan mendapatkan cara terbaik penanggulangannya."
¤
 

Arsip Blog

Cari/search

TRANSLATE

Tips