Bersama Dettol Indonesia "Bahkan Cuci Tanganpun Ada Harinya"




Bandung, 27 Oktober 2016 – Dalam rangka peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2016, hari ini Dettol Indonesia bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung menggelar edukasi akan pentingnya cuci tangan dengan sabun di SDN Karang Pawulang, Buah Batu, Bandung. Program edukasi yang berada dalam naungan Misi Hidup Sehat bersama Dettol ini mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama berikrar dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, dimulai dari mencuci tangan setiap dan setelah beraktivitas. Dalam kesempatan tersebut, Dettol Indonesia juga menyerahkan 200 fasilitas cuci tangan yang dibangun di sekolah-sekolah dan ruang publik di kota Bandung.

Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan hari yang secara global didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebagai cara mudah, efektif, dan terjangkau untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Setiap tahunnya, Dettol memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan komitmen dalam membantu masyarakat untuk membuat hidup lebih sehat dan bahagia dengan mensosialisasikan gaya hidup sehat: cuci tangan dengan sabun, khususnya kepada anak-anak usia dini.

Data Riset Kesehatan Dasar 2007 mengungkapkan bahwa di Indonesia, diare masih menjadi penyebab kematian anak, yaitu sebesar 31 persen di antara anak di bawah usia satu tahun dan 25 persen kematian anak usia antara satu hingga empat tahun. Sementara itu, berdasarkan Kajian Analisa Resiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan pada tahun 2013, hanya 18,5 persen masyarakat Indonesia yang mencuci tangan dengan sabun. Cuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling murah untuk mencegah kematian dan penyakit yang berhubungan dengan diare.

Faraz Shamsi, Marketing Director Reckitt Benckiser Indonesia mengatakan, “Kami percaya akan pentingnya menanamkan perubahan perilaku sehat pada usia dini. Sebuah tindakan sederhana, mencuci tangan dengan sabun, dapat mencegah penyakit dan kematian. Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan kesempatan bagi kami untuk menggelar sebuah acara yang dapat memberikan dampak positif, dan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat dan higienis. Akses terhadap fasilitas cuci tangan di sekolah juga merupakan langkah awal untuk menanamkan hidup bersih.”

Kegiatan di SDN Karang Pawulang ini merupakan rangkaian dari acara peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2016, yang sebelumnya telah dilaksanakan di kota Surabaya dan Jakarta. Tahun ini, Reckitt Benckiser melalui Misi Hidup Sehat bersama Dettol menyumbangkan 1.000 fasilitas cuci tangan yang dibangun di kota-kota di Indonesia. Selain memberikan akses terhadap fasilitas cuci tangan, Dettol juga memberikan edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun.
Edukasi terhadap cuci tangan ini sudah dimulai Dettol sejak tahun 2008. Hingga tahun 2016, Dettol telah membangun lebih dari 2.944 fasilitas cuci tangan untuk sekolah-sekolah di Indonesia dan telah memberikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat kepada 3.062.440 anak-anak sekolah dasar.

-Selesai-



Mengenai RB (Reckitt Benckiser):
Reckitt Benckiser adalah perusahaan global terkemuka dalam bidang kesehatan dan kebersihan. Perusahaan ini beroperasi di lebih dari 60 negara, dengan kantor pusat di Inggris, Singapura, Dubai dan Amsterdam, serta penjualan di hampir 200 negara. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 37.000 orang di seluruh dunia.a

Dengan misi memberikan solusi inovatif untuk keluarga yang lebih sehat dan bahagia, RB termasuk dalam 20 perusahaan terbaik di London Stock Exchange. Saat ini, Dettol merupakan perusahaan global no. 1 atau No 2 di sebagian besar kategori, didorong oleh tingkat inovasi yang luar biasa. Portofolio kesehatan dan kebersihan Dettol dipimpin oleh 19 Powerbrands global dari Nurofen, Strepsils Gaviscon, Mucinex, Durex, Scholl, Clearasil, Lysol, Dettol, Veet, Harpic, Bang, Mortein, Finish, Vanish, Calgon, Air Wick, Woolite dan French’s. Pada awal 2014, 43% dari pendapatan RB berasal dari 2 area pasar negara berkembang dan 57% dari pasar di negara maju; 72% dari pendapatan RB berasal dari kategori portofolio kesehatan dan kebersihan.

Dipicu oleh generasi baru yang menyatukan keingintahuan intelektual dengan komitmen terhadap standar kualitas tertinggi, RB siap untuk mendefinisikan kembali dunia kesehatan dan kebersihan bagi konsumen. Karyawan dan budaya RB merupakan inti kesuksesan perusahaan. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk berprestasi dan keinginan untuk unggul dimana pun, termasuk dalam keberlanjutan di mana RB menargetkan pengurangan konsumsi air sebesar 1/3, 1/3 pengurangan karbon dan 1/3 dari pendapatan bersih datang dari produk yang lebih berkelanjutan di tahun 2020. RB juga merupakan mitra amal terbesar dari Save the Children yang bergerak di bidang FMCG global, dengan visi kemitraan baru untuk mengurangi secara signifikan pembunuh balita terbesar kedua di dunia, yakni diare. Secara keseluruhan, RB ingin menjangkau 200 juta orang untuk memperbaiki perilaku kesehatan dan kebersihan mereka.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.rb.com

**RB merupakan merek dagang grup perusahaan Reckitt Benckiser.

Oleh-oleh Sunlife "Tahu Banyak Ihwal Diabetes Bukan Berarti Aman"

Kemenkes (Kementerian Kesehatan) RI sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan seluruh anak bangsa tampaknya tak mau tanggung-tanggung melawan penyakit Diabetes. Hal ini dibuktikan dengan kerja keras seluruh jajaran dari hari ke hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan.

Difasilitasi rasaksa asuransi SunLife, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2016 : Cegah, Obati #Lawan Diabetes, Kemenkes RI beberapa waktu lalu (1/10/16) menerjunkan petinggi-petingginya dalam acara media & blogger Gathering di XXI Plaza Indonesia. Bahkan , Kemenkes memboyong ahli Endokrin Indonesia kelas dunia, Prof.Sidartawan Soegondo untuk bicara habis-habisan, kupas tuntas dan blak-blakan hal ihwal DIABETESSSSS...TESSS...TES!!!!

Melalui kegiatan ini, aksi #LawanDiabetes diharapkan bisa lebih cepat tersosialisasi luas dan pada gilirannya bagi para penderita Diabetes dapat sedini mungkin menemukan solusi atas permasalahan kesehatannya. Sedangkan, bagi orang-orang yang sehatpun tercegah atau tidak sampai ikut-ikutan menjadi penderita Diabetes baru.

Acara yang dihadiri lebih dari 200-san Blogger & awak media ibukota ini sepertinya memang dimaksudkan untuk menguliti dan mengungkap habis-habisan : Apa sih Diabetes itu?

Diabetes adalah suatu kondisi dimana kosentrasi/kadar gula (glukosa) dalam darah tergolong tinggi disebabkan produksi insulin tidak memadai.

Ada dua type penderita Diabetes ;
- Type 1
Diderita sejak kanak-kanak, tidak diketahui penyebab pastinya dan tidak dapat dicegah. Pada penderita type ini, tubuh benar-benar tidak lagi memproduksi insulin. Oleh karena itu, penderita sangat tergantung pada terapi insulin untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatannya.
- Type 2
Kondisi yang lebih umum atau type yang diidap oleh 90% penderita Diabetes di seluruh dunia. Pangkreas masih bisa menghasilkan insulin namun dalam jumlah tidak memadai atau pada keadaan tertentu tubuh gagal menggunakan insulin dengan benar.

Diabetes berhubungan erat dengan ketersediaan tubuh memproduksi insulin. Kalau begitu, apa sih insulin itu?

Insulin adalah hormon polipeptida yang diproduksi oleh organ pankreas (sel-sel beta) yang berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat dan tingkat kosentrasi/kadar gula (glukosa) dalam darah.

Insulin juga dapat diberikan sebagai terapi bagi penderita diabetes dimana tubuh tidak mampu membuat insulin sendiri. Hal ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan.

Glukosa yang berasal dari makanan diserap dari usus dibawa ke dalam aliran darah. Kenaikan kadar glukosa dalam darah merangsang pankreas melepaskan insulin agar glukosa dapat diubah menjadi energi. Ketika kadar glukosa dalam darah kembali normal, pelepasan insulin melambat.

Pada orang sehat, organ pankreas mengatur secara ketat dan tepat pelepasan insulin guna keseimbangan asupan makanan dan kebutuhan metabolisme tubuh.


Mengapa diabetes perlu diwaspadai?
Diabetes adalah penyebab kematian tertinggi nomor 3 (tiga) di Indonesia menyusul Stroke dan Jantung. Catatan WHO Pada 2015 lalu, setiap 11 (sebelas) orang dewasa (>18th) terdapat 1 (satu) orang penderita Diabetes atau 8,5% dari total penduduk dunia.

Banyak faktor resiko yang bisa mendatangkan Diabetes type 2 (dua), 10 diantaranya adalah ;
1. Riwayat Keluarga
2. Obesitas Atau Kegemukan
3. Usia Yang Semakit Bertambah
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
5. Suka Merokok
6. Suka Mengkonsumsi Makanan berkolesterol Tinggi
7. Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
8. Masa Kehamilan
9. Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
10. Sering Mengkonsumsi Obat-Obatan Kimia

Penyandang Diabetes berpotensi untuk mengalami komplikasi. Diabetes merupakan penyebab utama gagal ginjal, kebutaan, serangan jantung, stroke dan amputasi kaki. Tetapi, kesadaran hidup sehat dan kemajuan terapi telah membuat 80% Diabetes type 2 (dua) dapat dicegah. Bahkan, orang dengan Diabetes tetap dapat berumur panjang dan hidup sehat.

Namun sangat disayangkan, sebanyak 50% penyandang Diabetes tidak menyadari dirinya sudah menjadi penderita. Akibatnya, 2/3 atau 66% penyandang Diabetes ketika mengakses layanan kesehatan dalam kondisi sudah terlambat atau sudah terkena komplikasi yang berujung pada kematian.

Berangkat dari rasa keprihatinan atas semakin bertambahnya jumlah penyandang Diabetes di Indonesia, Sunlife terpacu untuk menyokong Kemenkes RI dalam upaya mencegah, mengobati dan melawan perkembangan angka penyandang Diabetes di Indonesia.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Head Of Marketing Sun Life Financial, Shirly Gee saat membuka acara, "Sunlife prihatin dengan terus bertambahnya penderita Diabetes dimana Indonesia pada tahun 2015 lalu telah berada pada 7 besar dunia. Untuk itulah, sebagai perusahaan asuransi papan atas, Sunlife terpanggil untuk membantu memberikan pencerahan sebagaimana kegiatan yang digelar pada hari ini."

Begitu seriusnya Kementerian kesehatan berupaya #LawanDiabetes, Dr. Lili. S Susilowaty, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan Republik Indonesia langsung hadir sebagai nara sumber. Padahal sehari sebelumnya Dr. Lili juga menghadiri senam massal Jantung Sehat di Senayan yang memecahkan rekor MURI bidang Pemeriksaan Gula Darah Gratis.
Atas nama Kementerian Kesehatan RI, secara lisan Dr. Lily menyampaikan rasa terima kasih atas peran serta Sunlife dalam perjuangan #LawanDiabetes dan berharap langkah Sunlife ini akan diikuti oleh banyak perusahaan-perusahaan nasional lainnya. Menurutnya, "Beban keuangan negara untuk kesehatan bertambah tinggi akibat kebanyakan para penyandang Diabetes terlambat menyadari bahwa dirinya sudah lama menyandang Diabetes. Peran besar Sunlife ini diharapkan akan mengurangi angka ketidaktahuan tentang Diabetes."
Saat ditemui usai paparan, Dr. lily mewanti-wanti, "Tapi, walau para Blogger sudah banyak tahu tentang Diabetes, jangan sekali-kali merasa aman dan meremehkan bahwa Diabetes tidak akan bisa disandang tubuh. Hindari sikap meremehkan, bentuklah pola hidup teratur, olahraga yang benar, hindari stress, diet dalam pengawasan ahli gizi dan makan makanan yang sehat. Banyak lho, orang terpaksa meninggalkan hal-hal yang sehat itu karena dikejar-kejar kesibukan luar biasa sehingga akhirnya kejadian, tubuh menderita Diabetes."

______#####000000#####_______
 

Arsip Blog

Cari/search

TRANSLATE

Tips