KEMENKES - KALBE FARMA - NOVO NORDISK - SUN LIFE Pelopor #IndonesiaLawanDiabetes


Dalam Rangka memperingati World Diabetes Day yang jatuh pada 14 November, beberapa waktu lalu (Sabtu, 18 November) bertempat di JCC, KEMENKES dan KALBE INDONESIA menggelar "Simposium Nasional #IndonesiaLawanDiabetes. Acara juga didukung penuh oleh NOVO Nordisk, SunLife, Prosehat dan Mitra Keluarga dengan dihadiri oleh ratusan tamu undangan dan para penggiat kesehatan dari berbagai pihak. Hadir rombongan dari beberapa Rumah Sakit, Puskesmas, utusan Pemda-pemda dan dari beberapa komunitas NGO seperti, Komunitas Jantung Sehat, Komunitas Kanker dan tentu saja, Komunitas #LawanDiabetes.

Hari selanjutnya (Minggu, 19 November), bertempat di GBK (Gelora Bung Karno) KALBE INDONESIA kembali berduet dengan KEMENKES untuk mengkampanyekan gerakan #IndonesiaLawanDiabetes melalui Senam Diabetes dan FunWalk. Ribuan partisan ikut andil memeriahkan salah satu aksi global menuju Indonesia sehat ini. Data terakhir, gerakan #IndonesiaLawanDiabetes ini telah didukung oleh lebih dari 50.000-an member dengan mengikuti sayembara upload photo-photo saat beraksi melawan diabetes pada website INDONESIALAWANDIABETES.COM
¤
Terungkap dalam Simposium, diabetes timbul karena insulin yang diproduksi oleh organ pankreas tidak mampu lagi mengatasi kelebihan kadar gula dalam darah. Ada 2 (dua) type penderita Diabetes ;
- Type 1
Diderita sejak kanak-kanak, tidak diketahui penyebab pastinya dan tidak dapat dicegah. Pada penderita type ini, tubuh benar-benar tidak lagi memproduksi insulin. Oleh karena itu, penderita sangat tergantung pada terapi insulin untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatannya.
- Type 2 
Kondisi yang lebih umum atau type yang diidap oleh 90% penderita Diabetes di seluruh dunia. Pangkreas masih bisa menghasilkan insulin namun dalam jumlah tidak memadai atau pada keadaan tertentu tubuh gagal menggunakan insulin dengan benar.
 Banyak faktor resiko tubuh bisa menyandang diabetes type 2 (dua), 10 diantaranya adalah ;
  1. Riwayat Keluarga
  2. Obesitas Atau Kegemukan
  3. Usia Yang Semakit Bertambah
  4. Kurangnya Aktivitas Fisik
  5. Suka Merokok
  6. Suka Mengkonsumsi Makanan berkolesterol Tinggi
  7. Hipertensi Atau Tekenan Darah Tinggi
  8. Masa Kehamilan
  9. Stres Dalam Jangka Waktu Yang Lama
  10. Sering Mengkonsumsi Obat-Obatan Kimia
Satu hal yang sangat perlu dipahami, penyandang diabetes rentan mengalami komplikasi. Diabetes merupakan penyebab utama gagal ginjal, kebutaan, serangan jantung, stroke dan amputasi kaki.
¤
Pada setiap moment, selain konsisten mengkampanyekan Gerakan ACT NOW STOP DIABETES melalui 3J (Jumlah, Jenis dan Jadwal), duet KALBE INDONESIA dengan KEMENKES kali ini juga turut mensosialisasikan logo Word Diabetes Day 2016 dari IDF (International Diabetes Federation) "EYES ON DIABETES" yang berupa lingkaran biru. Mengajak masyarakat internasional untuk bersama-sama waspada atau PASANG MATA agar setiap personal diamanapun berada jangan sampai menjadi penyandang DIABETES!!!
¤
DirJend. MPPM (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI) DR.dr.H.M. Subuh saat membuka simposium mengatakan, "Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini juga mengurangi produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, mengurangani kualitas hidup penyandang yang kemudian sering kali mengarah pada komplikasi selanjutnya."

M. Subuh juga memprediksi pada tahun 2018 pemerintah Indonesia akan merogoh kocek sebesar 2,2 triliun rupiah untuk subsidi biaya perawatan masyarakat yang menyandang penyakit tidak menular, termasuk diabetes. Itulah pentingnya terdiagnosa dari awal, agar pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin. Diagnosa awal bertujuan mengurangi resiko komplikasi yang membahayakan penyandang dan mencegah biaya tinggi.

Ahli kenamaan Indonesia bidang Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Prof. DR. dr. Sidhartawan Soegondo, Sp.PD.KEMD menambahkan, "pentingnya bagi penyandang diabetes untuk melakukan skrining, diagnosa awal, dan memperoleh pengobatan yang terintegrasi secara menyeluruh. Cepat atau lambat, tanpa penanganan yang tepat, penyandang diabetes akan mengalami komplikasi. Skrining diabetes menjadi penting untuk mengurangi faktor resiko komplikasi yang berujung pada kematian dini."

Mendukung rangkaian aksi, Director of Marketing & Commercial Effectiveness Novo Nordisk, Thomas Holbaek menyatakan, "Novo Nordisk Indonesia selalu berpegang pada komitment dan bersedia bekerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan pengendalian diabetes, deteksi dini maupun perawatan. Saat ini, Novo Nordisk telah menandatangani MOU bersama Dinas Kesehatan DKI untuk membantu pengendalian diabetes melalui apa yang disebut JDR (Jakarta Diabetes Roadmap)."
¤
Simposium dilanjutkan dengan pengumuman para pemenang lomba artikel #CegahTangkalObatiDiabetes dan #LawanDiabetes oleh Ms. Martha Gurning Corporate Communication Senior Manager SunLife Indonesia. Artikel yang menang mendapat hadiah dalam bentuk uang tunai.


Usai penyerahan hadiah, dr, Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM (Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI) didampingi oleh dr. Ferdy Iskandar (Unika Atmajaya) dan dr. Alberta Claudia (Mc) tampil kehadapan audience untuk berdiskusi interaktif "Membongkar Habis Diabetes" 

Sementara dr. Dyah Mustikawati (Kasubdit. Penanggulangan Diabetes & Penyakit Metabolik Kemenkes RI) memaparkan, "Ketika ada kesempatan, segeralah rujuk dan jangan bosan untuk rujuk balik agar sedini mungkin bisa mendeteksi dan menangkal diabetes. Melalui rujuk rutin, diabetes bisa ditangkal dan sekaligus meminimalisir resiko terjadinya komplikasi." Dyah juga menerangkan prosedur pemeriksaan rutin dan pengobatan terhadap pasien yang harus diterapkan mulai dari prosedure di Puskesmas hingga prosedur standar di Rumah Sakit.
¤
Kehadiran dr. Satya Prabha Kotha Ahli Senior Diabetes Retinophaty dari Helen Keller Internasional turut menambah bobot simposium. dr. Satya menuturkan, "Komplikasi diabetes pada mata dapat menimbulkan kebutaan. Komplikasi bisa berlangsung tanpa sebelumnya ada gejala awal. Kebutaan seketika sebenarnya dapat dihindari (avoidable blindness) dengan manajement diabetes yang baik."

Dokter kelahiran Hyderabad India ini juga menerangkan prosedure pemeriksaan retina melalui serangkaian test dan penggunaan tekhnologi laser. "Skrining diperlukan bagi penyandang diabetes sebab 7 dari 10 penyandang bisa beresiko mengalami kebutaan setidaknya dalam tempo 10 tahun. Ketika DR (Diabetes Retinopathy) diketahui sejak dini, penyandang diabetes dapat segera melakukan serangkaian prosedure yang disarankan guna meminimalisir resiko kebutaan."
¤
Mewakili Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, dr. Bayu Rahardian yang juga hadir sebagai pembicara menyatakan, "Mencegah diabetes tidak hanya melakukan pemeriksaan rutin, menjaga asupan makanan dan pola hidup yang sehat tetapi, perlu juga olahraga teratur dijalankan. Olahraga selain untuk kesehatan, kebugaran dan daya tahan tubuh, olahraga juga berguna untuk mengurangi tingkat stress. Jangankan diabetes, hampir semua penyakit tidak jadi mampir bila orang rajin berolahraga secara teratur."
Masih menurut dr. Bayu, untuk membudayakan olahraga, Kemenpora siap bekerjasama dengan berbagai pihak.  Bahkan, Kemenpora banyak melakukan terobosan dengan mengadakan aneka lomba olahraga yang berasal dari permainan tradisionil maupun olahraga yang berkaitan dengan pariwisata. Bukan hanya tingkat lokal dan nasional, perlombaan cabang-cabang olahraga yang berakar ragam budaya sudah sampai tingkat internasional.  
¤
Ditemui usai Simposium, dr. Lily dan dr. Dyah memberikan tips tambahan bagaimana keduanya terhindar dari diabetes meski sehari-hari mereka dikejar kesibukan luar biasa selaku Officer In Charge Kemenkes RI mengawal masyarakat #IndonesiaLawanDiabetes. "Dimana masyarakat membutuhkan kehadiran kita untuk melawan diabetes, meski lelah kita harus iklash dan bahagia karena diberi kesempatan berbagi. Bahagia itu menjauhkan stress, lho! Ingat, penyakit bisa datang dari pikiran! So, bahagia adalah salah satu faktor kita terhindar dari diabetes,"demikian ujar dr. Lily yang diiyakan dr.dyah, bersemangat.
¤
Di tempat yang berbeda, di kawasan GBK keesokan harinya (Minggu, 19 Nov) saat jumpa pers dalam rangka memberikan dukungan penuh pada rangkaian gerakan menyeluruh #IndonesiaLawanDiabetes Ongkie Tedjasurya selaku Direktur Kalbe Nutritionals mengungkapkan, "Kemintraan Kalbe Farma dengan Kemenkes RI memiliki peran strategis yakni, menekan percepatan laju pertumbuhan penyandang Diabetes dengan menggelar kampanye besar #IndonesiaLawanDiabetes di 5 kota besar dan sekaligus mengedukasi tenaga penggiat kesehatan yang datang dari 43 kota di seluruh Indonesia untuk melanjutkan edukasi kepada masyarakat awam diabetes. Kalbe Farma juga terus membuka kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap diabetes."
¤
Ketua PB. Persadia Prof. Dr. Agung Pranoto pada kesempatan yang sama menambahkan, "Edukasi sangat penting untuk mengetahui hal ihwal diabetes kemudian menentukan pola pencegahannya. Melalui Edukasi, setiap personal bisa menerapkan langkah antisipasi dini guna mengurangi resiko terjadinya diabetes sekaligus berikut komplikasinya."
¤
Sarah Sechan selaku Campaign Ambassador #IndonesiaLawanDiabetes mengungkapkan kiatnya menangkal diabetes, "Saya menerapkan diet sehat yang menekan kadar gula tinggi dan melakukan olahraga yang teratur. Ke-2 kebiasaan sehat ini tidak hanya bisa mencegah diabetes tetapi juga penyakit-penyakit lainnya. Sebagai artis yang memiliki jadwal padat, ke-2 kebiasaan sehat itu menjaga stamina saya tetap prima dan mampu berproduktivitas tinggi."
¤
Group Business Head Kalbe Nutritional Divisions, Diny Elvirani menuturkan "Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan penyandang diabetes selalu melonjak. Bahkan, diabetes menjadi pembunuh terbesar ke-3 setelah jantung dan stroke. Padahal diabetes type 2 bisa dicegah melalui serangkaian edukasi.

Diny juga mewanti-wanti, "Sumber daya dan produktivitas bangsa rentan terganggu jika angka penyandang diabetes menjadi tak terkendali. Kalbe secara tegas berkomitmen mencegah hal itu terjadi. Kedepan, Gerakan #IndonesiaLawanDiabetes diharapkan mampu mencegah hingga 70% kasus diabetes."
¤

********