YCIFI (Young Creator Indonesia Fashion Institute) memberikan mentoring kepada 40 mahasiswa hasil penjaringan untuk dilatih menjadi fashion designer, fashion blogger dan fashion stylist yang akan diterjunkan pada Jakarta Fashion Week 2018 mendatang. Program YCIFI ini merupakan kerja sama antar masyarakat dua negara, Indonesia dan Korea Selatan melalui kemitraan budaya.
¤
Mewakili masyarakat Indonesia, JFW (Jakarta Fashion Week) dan Femina Group. Sedangkan masyarakat Korea diwakili oleh KOFICE (Korea Foundation for International Cultural Exchange). Program kerjasama institusi NGO kedua bangsa ini didukung oleh GKL (Grand Korea Leisure) Foundation, BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif), ITB (Institut Teknologi Bandung), FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain), serta Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan.
¤
Lewat YCIFI, Jakarta Fashion Week ingin membuka mata para mahasiswa yang memiliki minat besar terhadap fashion. Bahwa sebenarnya ada begitu banyak profesi menjanjikan yang terlibat dalam industri fashion. Dan, salah satu profesi itu bisa saja menjadi profesi mereka juga di masa depan.
¤
"Selain fashion designer dan fashion stylist, misalnya fashion blogger yang saat ini memiliki peran penting dalam mendukung strategi pemasaran brand maupun label fashion. Fashion blogger kemampuannya menjangkau audiens dalam waktu cepat, jumlah pemirsa terus bertambah dan sebaran yang semakin luas. Teristimewa, ketika artikel diterbitkan, tanpa batasan waktu artikel itu akan tetap ada dalam jaringan internet . Sebaliknya, sebagai fashion designer pun, mereka nantinya harus siap berkolaborasi dengan para blogger secara kreatif sehingga dapat membantu mereka dalam mengembangkan dan memasarkan produk,” jelas Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week dalam jumpa pers di Elmond Tree, Cikini Jakpus beberapa waktu lalu.
Pada tanggal 1 sampai 5 Desember 2016 lalu di ITB, ke-40 mahasiswa tersebut telah mendapatkan pembekalan seputar dunia mode dan industri kreatif dari tenaga ahli Korea Selatan maupun Indonesia termasuk dari BEKRAF. Bagaimana memulai karier sebagai fashion designer, belajar di fakultas seni rupa, desain, kursus mode, merasakan sensasi berkreasi sebagai fashion director, bahkan merasakan sensasi bagaimana berkecimpung dalam fashion retail, maupun menjadi editor media fashion dan gaya hidup.
¤
"Saya yakin, rekan-rekan mahasiswa yang telah mengikuti program YCIFI akan siap dan bisa diandalkan serta menjadi bagian penting di ajang JFW 2018 tahun depan, " tutup Lenni dihadapan belasan anggota rombongan dari Korea dan para mahasiswa yang berhasil mengikuti program YCIFI.
¤
****###****
¤
Mewakili masyarakat Indonesia, JFW (Jakarta Fashion Week) dan Femina Group. Sedangkan masyarakat Korea diwakili oleh KOFICE (Korea Foundation for International Cultural Exchange). Program kerjasama institusi NGO kedua bangsa ini didukung oleh GKL (Grand Korea Leisure) Foundation, BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif), ITB (Institut Teknologi Bandung), FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain), serta Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan.
¤
Lewat YCIFI, Jakarta Fashion Week ingin membuka mata para mahasiswa yang memiliki minat besar terhadap fashion. Bahwa sebenarnya ada begitu banyak profesi menjanjikan yang terlibat dalam industri fashion. Dan, salah satu profesi itu bisa saja menjadi profesi mereka juga di masa depan.
¤
"Selain fashion designer dan fashion stylist, misalnya fashion blogger yang saat ini memiliki peran penting dalam mendukung strategi pemasaran brand maupun label fashion. Fashion blogger kemampuannya menjangkau audiens dalam waktu cepat, jumlah pemirsa terus bertambah dan sebaran yang semakin luas. Teristimewa, ketika artikel diterbitkan, tanpa batasan waktu artikel itu akan tetap ada dalam jaringan internet . Sebaliknya, sebagai fashion designer pun, mereka nantinya harus siap berkolaborasi dengan para blogger secara kreatif sehingga dapat membantu mereka dalam mengembangkan dan memasarkan produk,” jelas Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week dalam jumpa pers di Elmond Tree, Cikini Jakpus beberapa waktu lalu.
Pada tanggal 1 sampai 5 Desember 2016 lalu di ITB, ke-40 mahasiswa tersebut telah mendapatkan pembekalan seputar dunia mode dan industri kreatif dari tenaga ahli Korea Selatan maupun Indonesia termasuk dari BEKRAF. Bagaimana memulai karier sebagai fashion designer, belajar di fakultas seni rupa, desain, kursus mode, merasakan sensasi berkreasi sebagai fashion director, bahkan merasakan sensasi bagaimana berkecimpung dalam fashion retail, maupun menjadi editor media fashion dan gaya hidup.
¤
"Saya yakin, rekan-rekan mahasiswa yang telah mengikuti program YCIFI akan siap dan bisa diandalkan serta menjadi bagian penting di ajang JFW 2018 tahun depan, " tutup Lenni dihadapan belasan anggota rombongan dari Korea dan para mahasiswa yang berhasil mengikuti program YCIFI.
¤
****###****
0Awesome Comments!