¤
Dalam sarasehan "Cegah Penularan HIV/AIDS pada Ibu & Anak" Bertempat di Hongkong Cafe Thamrin Jakarta (jumat,26/2/16) Deputi Sekretaris Bidang Koordinasi Program, Dr. Fonny J Silvanus M.Kes dari KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) mengajak, "Meski angka pengidap HIV & penderita AIDS semakin bertambah, kaum ibu Indonesia jangan langsung menyerah dan bersikap pasrah seolah tinggal menunggu giliran. Ibu-ibu tidak boleh punya pendirian, kalau saya tertular itu namanya sudah nasib! Tapi.., sebaiknya ibu-ibu harus mengambil tanggung jawab, gigih dan berperan aktif untuk terus menjaga agar tidak ada seorangpun dari anggota keluarganya yang terserang HIV!"
¤
Bagaimana caranya seorang ibu bisa menjaga tiap anggota keluarganya dari sebaran HIV/AIDS yang tidak pandang bulu? Dr. Fonny menjelaskan, "Perlu diketahui pola atau modus penularannya dahulu. Barulah, ibu-ibu bisa menentukan langkah apa yang sekiranya perlu diambil sebagai tindakan perlindungan terhadap keluarga."
¤
Berikut beberapa hal-hal sebab terjadi penularan HIV melalui masuknya cairan tubuh penderita ke wadah baru yang sehat ;
- Jarum suntik bekas dipakai oleh tubuh penderita (bisa terjadi karena kegiatan medis atau penyalahgunaan narkoba).
- Hubungan seks melalui organ intim, anal atupun oral.
- Transfusi darah pengidap ke orang sehat.
- Seorang ibu pengidap menurunkan kepada bayinya selama proses kehamilan, persalinan dan menyusui
- Bersalaman, bersentuhan ataupun berciuman.
- Menggunakan jamban bersama.
- Tinggal serumah dengan pengidap.
- Tidak tertular melalui gigitan nyamuk.
- HIV berkembang biak dalam tubuh. manusia, tidak bisa hidup dalam tubuh hewan.
- Jangan biarkan suami belanja seks di luar, pengawasannya bagaimana, terserah ibu-ibu sendiri.
- Jangan berhubungan seks dengan laki-laki lain selain suami sendiri.
- Lakukan test HIV secara berkala bagi pasangan sedikitnya sekali setahun.
- Pastikan jarum suntik adalah jarum suntik baru saat menemani anggota keluarga berobat ataupun saat mendonorkan darah.
- Cegah penyalahgunaan narkoba dalam keluarga.
- Awasi pergaulan putra dan putri agar tak terjerumus dalam pergaulan bebas.
- Jangan buru-buru mendapatkan anggota keluarga baru (menantu) sebelum yang bersangkutan melalui test HIV agar, diketahui bagaimana langkah yang tepat kedepannya.
¤