¤
وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah arsy-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya“ (Qs. Hud : 7)
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman? “
(Qs. Al Anbiya ‘ : 30 )
كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ وَخَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
“Dialah Allah yang- pada waktu itu – tidak ada sesuatupun selain Dia, sedangkan ‘arsy-Nya di atas air, lalu Dia menulis di dalam adz-Dzikir segala sesuatu (yang akan terjadi,) lalu Dia menciptakan langit dan bumi”. (HR. Bukhari, no : 295)
¤
Tuhan YME sebagai Pencipta Causa Prima membentuk alam semesta lengkap dengan bertrilyun-trilyun kehidupan di dalamnya. Air adalah zat asal mula kehidupan segala sesuatu, termasuk manusia. Selain Qur'an, Hadist juga merujuk air sebagai hal ihwal kehidupan. Dan, dimana ada awal pasti ada akhirnya. Begitupun dengan kehidupan manusia. Dimulai, berjalan dan berakhir sesuai suratan takdirNya.
¤
(1). هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
(2). إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ
فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(3). إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Qs: Al-Insan: 1-3)
Ketiga ayat pertama dari Surat Al-Insan menjelaskan bahwa, manusia awalnya dari tidak ada. Kemudian, manusia ada di muka bumi, hidup dan berkembang. Tuhan YME menyediakan segala hal yang dibutuhkan, juga hal-hal menyenangkan bagi manusia. Ada yang bersyukur kepada kuasa, ajaran dan nikmatNya tetapi, tidak sedikit pula manusia yang mengingkariNya.
¤
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pemberi rezeki yang Memiliki Kekuatan yang Teguh” (Qs. adz-Dzaariyaat: 58)
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ
“Katakanlah, ‘Dialah yang menciptakan kalian dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kalian. (Tatapi) sedikit sekali kalian bersyukur. (Qs. Al-Mulk: 23)
Pada kedua ayat diatas, Tuhan YME kembali menegaskan bahwa, Ia yang memberi kehidupan dan penghidupan dari hari ke hari. Ia yang memberi manusia panca indera dan akal budi ataupun hati nurani sebagai bekal bagi manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengelola dan mengusai alam semesta.
¤
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Qur’an) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, (Qs. Al Furqon: 1)
Manusia yang takut akan peringatan Tuhan YME, menyerah, bersyukur dan sadar diri tentu terhindar dari sifat kufur (jauh dari syukur) dan kafir (mengingkari kuasaNya, segala keberhasilan berangkat dari kuasa diri sendiri). Golongan manusia yang menyakini kuasa Tuhan YME berada diatas segala apa yang pernah, sedang dan akan terjadi pada dirinya ini termasuk kematian, disebut seorang mukmin atau muslim.
¤
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Qs: Al Baqarah: 28).
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. Al Baqarah: 29)
Orang-orang mukmin menyadari kematian pasti akan terjadi baik cepat ataupun lambat karena takdir Tuhan YME. Sedangkan orang-orang kafir beranggapan, kehidupan dan kematian memang sudah sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan semata-mata saja. Sudah tua, sakit-sakitan wajarlah jika seseorang itu tak lama lagi menemui kematiannya, begitu kebanyakan anggapan orang-orang kafir. Tetapi, seorang mukmin beranggapan, tidaklah ajal seseorang sebelum Tuhan YME menghendaki kematian bagi orang tersebut, entah melalui sakit, perang, kecelakaan ataupun tua.
¤
Sebab perbedaan iman, petunjuk dan pemikiran itulah, maka antara mukmin dan non mukmin terjadi pula perbedaan dan pemisahan area pemakamannya. Sangat tidak elok bila shalat 5 waktu ditegakan di rumah ibadah agama lain selain masjid! Dan, sangat tidak etis pula, melaksanakan prosesi agama lain di masjidil Haram!
Begitupun dengan pemakaman. Muslim membangun kompleks pemakamannya terpisah dengan non muslim. Sebaliknya, non muslimpun ternyata berlaku sama, tidak memasukan jenazah orang muslim di area kuburan milik mereka. Pemisahan area pemakaman, merupakan wujud penghormatan dari yang masih hidup bagi jenazah. Bagaimanapun, kompleks pemakaman termasuk area sakral bagi setiap orang yang memeluk agama.
¤
Pulau Jawa yang hanya seluas 126.700 km persegi merupakan pulau dengan jumlah penduduk terpadat di dunia yaitu, menjadi tempat mukim lebih dari 124 juta jiwa. Atau bila diambil rata-rata, di pulau Jawa ada hampir 1000 orang per km perseginya. Akibatnya, lahan menjadi begitu terbatas, termasuk untuk lahan pemakaman. Bahkan ada anekdot, di Jawa sepuluh tahun lagi orang bisa dikubur berdiri dikarenakan begitu terbatasnya tanah untuk berbagai keperluan hidup penduduknya yang terus bertambah-tambah sehingga tempat untuk pemakaman menjadi terlupakan. Bahkan yang sudah ada, tak jarang tergusur juga.
Al Azhar Memorial Garden (AAMG) hadir saat ini untuk mengatasi beragam persoalan penguburan kaum muslim di masa kini dan terlebih, di masa datang. AAMG bukan kompleks kuburan mewah dan megah yang bertentangan dengan akidah. AAMG betul-betul asri, sejuk, indah, bersih, luas, rapi dan sesuai syariat pemakaman dalam agama Islam.
¤
Meskipun ingin membeli lahan di AAMG dengan harga sangat tinggi, managemen AAMG pasti menolak bila lahan yang dibeli itu akan dibangun pemakaman yang bertentangan dengan norma-norma layaknya pemakaman muslim.
Di AAMG tidak bisa kita membeli sebidang lahan penguburan kemudian kita desain sesuka hati. Contohnya; Mentang-mentang selama hidup suka bepergian dengan motor Vespa, maka begitu wafat di atas makamnya dipamerkan dengan desain Stage futuristik kumpulan Vespa-vespa ciamik peninggalannya.
Atau, misalkan kebetulan seorang komandan kavaleri wafat dan ingin dikebumikan di AAMG. Keluarganyapun bermaksud mendirikan prototype kuda hitam gagah, panzer, tank baja dan rudal jelajah darat ke udara diatas makamnya sebagai bentuk kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga jenazah. Hal ini tidak bisa terjadi di AAMG meski, berkoper-koper rupiah sebagai bayarannya!
¤
AAMG Karawang Timur berdiri di atas tanah seluas lebih dari 25 Ha tepat dipinggir ruas tol arah Jakarta. AAMG mudah dijangkau. Pada ruas tol arah sebaliknya dan bahkan bersebelahan dengan AAMG, sudah banyak daerah industri dan bisnis yang dibangun saling bermekaran. Setiap hari kendaraan pekerja hilir mudik ke dan dari Jakarta. AAMG pulang pergi. Hanya butuh waktu sekitar satu jam dari pintu tol Cawang hingga tiba di gerbang AAMG.
Sudah dipastikan, harga lahan AAMG akan cenderung terus naik dari waktu ke waktu. Menyadari hal ini, managemen AAMG terus mengupayakan pola syariah yang memudahkan agar setiap muslim tidak keberatan pendanaan bila ingin memiliki sebidang lahan di AAMG. Seperti yang dapat dilihat dan dipelajari di website resmi AAMG : http://alazharmemorialgarden.com/
¤
Di AAMG, cukup sekali selesai membayar, tidak perlu lagi membayar biaya perawatan untuk selamanya. Secara profesional dan terus menerus, managemen AAMG akan memelihara makam. Artinya, makam akan dirawat sebaik-baiknya hingga ratusan bahkan ribuan tahun akan datang. Ahli waris tak perlu khawatir, makam akan dibongkar, makam akan dijual ataupun makam akan ditindih dengan makam yang baru.
Managemen AAMG selalu berpedoman, hidup seorang muslim di dunia begitu berharga maka, sudah selayaknya ketika meninggal, siapapun muslim itu berhak mendapatkan penghormatan yang layak dengan dikuburkan di tempat yang layak, AAMG! Catatan jenazah dan nasab ahli waris tak akan hilang turun temurun!
¤
Bila Taj Mahal layak untuk seorang Mumtaz Mahal, maka rasanya.., Al Azhar Memorial Garden "Tak Mahal & layak untuk semua muslim!"
¤
*******
http://alazharmemorialgarden.com/
¤وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah arsy-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya“ (Qs. Hud : 7)
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman? “
(Qs. Al Anbiya ‘ : 30 )
كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ وَخَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
“Dialah Allah yang- pada waktu itu – tidak ada sesuatupun selain Dia, sedangkan ‘arsy-Nya di atas air, lalu Dia menulis di dalam adz-Dzikir segala sesuatu (yang akan terjadi,) lalu Dia menciptakan langit dan bumi”. (HR. Bukhari, no : 295)
¤
Tuhan YME sebagai Pencipta Causa Prima membentuk alam semesta lengkap dengan bertrilyun-trilyun kehidupan di dalamnya. Air adalah zat asal mula kehidupan segala sesuatu, termasuk manusia. Selain Qur'an, Hadist juga merujuk air sebagai hal ihwal kehidupan. Dan, dimana ada awal pasti ada akhirnya. Begitupun dengan kehidupan manusia. Dimulai, berjalan dan berakhir sesuai suratan takdirNya.
¤
(1). هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
(2). إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ
فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(3). إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Qs: Al-Insan: 1-3)
Ketiga ayat pertama dari Surat Al-Insan menjelaskan bahwa, manusia awalnya dari tidak ada. Kemudian, manusia ada di muka bumi, hidup dan berkembang. Tuhan YME menyediakan segala hal yang dibutuhkan, juga hal-hal menyenangkan bagi manusia. Ada yang bersyukur kepada kuasa, ajaran dan nikmatNya tetapi, tidak sedikit pula manusia yang mengingkariNya.
¤
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pemberi rezeki yang Memiliki Kekuatan yang Teguh” (Qs. adz-Dzaariyaat: 58)
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ
“Katakanlah, ‘Dialah yang menciptakan kalian dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kalian. (Tatapi) sedikit sekali kalian bersyukur. (Qs. Al-Mulk: 23)
Pada kedua ayat diatas, Tuhan YME kembali menegaskan bahwa, Ia yang memberi kehidupan dan penghidupan dari hari ke hari. Ia yang memberi manusia panca indera dan akal budi ataupun hati nurani sebagai bekal bagi manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengelola dan mengusai alam semesta.
¤
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Qur’an) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, (Qs. Al Furqon: 1)
Manusia yang takut akan peringatan Tuhan YME, menyerah, bersyukur dan sadar diri tentu terhindar dari sifat kufur (jauh dari syukur) dan kafir (mengingkari kuasaNya, segala keberhasilan berangkat dari kuasa diri sendiri). Golongan manusia yang menyakini kuasa Tuhan YME berada diatas segala apa yang pernah, sedang dan akan terjadi pada dirinya ini termasuk kematian, disebut seorang mukmin atau muslim.
¤
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Qs: Al Baqarah: 28).
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. Al Baqarah: 29)
Orang-orang mukmin menyadari kematian pasti akan terjadi baik cepat ataupun lambat karena takdir Tuhan YME. Sedangkan orang-orang kafir beranggapan, kehidupan dan kematian memang sudah sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan semata-mata saja. Sudah tua, sakit-sakitan wajarlah jika seseorang itu tak lama lagi menemui kematiannya, begitu kebanyakan anggapan orang-orang kafir. Tetapi, seorang mukmin beranggapan, tidaklah ajal seseorang sebelum Tuhan YME menghendaki kematian bagi orang tersebut, entah melalui sakit, perang, kecelakaan ataupun tua.
¤
Sebab perbedaan iman, petunjuk dan pemikiran itulah, maka antara mukmin dan non mukmin terjadi pula perbedaan dan pemisahan area pemakamannya. Sangat tidak elok bila shalat 5 waktu ditegakan di rumah ibadah agama lain selain masjid! Dan, sangat tidak etis pula, melaksanakan prosesi agama lain di masjidil Haram!
Begitupun dengan pemakaman. Muslim membangun kompleks pemakamannya terpisah dengan non muslim. Sebaliknya, non muslimpun ternyata berlaku sama, tidak memasukan jenazah orang muslim di area kuburan milik mereka. Pemisahan area pemakaman, merupakan wujud penghormatan dari yang masih hidup bagi jenazah. Bagaimanapun, kompleks pemakaman termasuk area sakral bagi setiap orang yang memeluk agama.
¤
Pulau Jawa yang hanya seluas 126.700 km persegi merupakan pulau dengan jumlah penduduk terpadat di dunia yaitu, menjadi tempat mukim lebih dari 124 juta jiwa. Atau bila diambil rata-rata, di pulau Jawa ada hampir 1000 orang per km perseginya. Akibatnya, lahan menjadi begitu terbatas, termasuk untuk lahan pemakaman. Bahkan ada anekdot, di Jawa sepuluh tahun lagi orang bisa dikubur berdiri dikarenakan begitu terbatasnya tanah untuk berbagai keperluan hidup penduduknya yang terus bertambah-tambah sehingga tempat untuk pemakaman menjadi terlupakan. Bahkan yang sudah ada, tak jarang tergusur juga.
Al Azhar Memorial Garden (AAMG) hadir saat ini untuk mengatasi beragam persoalan penguburan kaum muslim di masa kini dan terlebih, di masa datang. AAMG bukan kompleks kuburan mewah dan megah yang bertentangan dengan akidah. AAMG betul-betul asri, sejuk, indah, bersih, luas, rapi dan sesuai syariat pemakaman dalam agama Islam.
¤
Meskipun ingin membeli lahan di AAMG dengan harga sangat tinggi, managemen AAMG pasti menolak bila lahan yang dibeli itu akan dibangun pemakaman yang bertentangan dengan norma-norma layaknya pemakaman muslim.
Di AAMG tidak bisa kita membeli sebidang lahan penguburan kemudian kita desain sesuka hati. Contohnya; Mentang-mentang selama hidup suka bepergian dengan motor Vespa, maka begitu wafat di atas makamnya dipamerkan dengan desain Stage futuristik kumpulan Vespa-vespa ciamik peninggalannya.
Atau, misalkan kebetulan seorang komandan kavaleri wafat dan ingin dikebumikan di AAMG. Keluarganyapun bermaksud mendirikan prototype kuda hitam gagah, panzer, tank baja dan rudal jelajah darat ke udara diatas makamnya sebagai bentuk kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga jenazah. Hal ini tidak bisa terjadi di AAMG meski, berkoper-koper rupiah sebagai bayarannya!
¤
AAMG Karawang Timur berdiri di atas tanah seluas lebih dari 25 Ha tepat dipinggir ruas tol arah Jakarta. AAMG mudah dijangkau. Pada ruas tol arah sebaliknya dan bahkan bersebelahan dengan AAMG, sudah banyak daerah industri dan bisnis yang dibangun saling bermekaran. Setiap hari kendaraan pekerja hilir mudik ke dan dari Jakarta. AAMG pulang pergi. Hanya butuh waktu sekitar satu jam dari pintu tol Cawang hingga tiba di gerbang AAMG.
Sudah dipastikan, harga lahan AAMG akan cenderung terus naik dari waktu ke waktu. Menyadari hal ini, managemen AAMG terus mengupayakan pola syariah yang memudahkan agar setiap muslim tidak keberatan pendanaan bila ingin memiliki sebidang lahan di AAMG. Seperti yang dapat dilihat dan dipelajari di website resmi AAMG : http://alazharmemorialgarden.com/
¤
Di AAMG, cukup sekali selesai membayar, tidak perlu lagi membayar biaya perawatan untuk selamanya. Secara profesional dan terus menerus, managemen AAMG akan memelihara makam. Artinya, makam akan dirawat sebaik-baiknya hingga ratusan bahkan ribuan tahun akan datang. Ahli waris tak perlu khawatir, makam akan dibongkar, makam akan dijual ataupun makam akan ditindih dengan makam yang baru.
Managemen AAMG selalu berpedoman, hidup seorang muslim di dunia begitu berharga maka, sudah selayaknya ketika meninggal, siapapun muslim itu berhak mendapatkan penghormatan yang layak dengan dikuburkan di tempat yang layak, AAMG! Catatan jenazah dan nasab ahli waris tak akan hilang turun temurun!
¤
Bila Taj Mahal layak untuk seorang Mumtaz Mahal, maka rasanya.., Al Azhar Memorial Garden "Tak Mahal & layak untuk semua muslim!"
¤
*******