¤
"Harga tuh ngak bo'ong!"
"Harganya ngak ngebo'ongin, deh!"
"Mutu itu pas harganya, ngak bo'ong!"
"Memang harga ngak bo'ong, kok!"
"Mana ada sih harga ngebo'ongin!?"
Begitulah selalu, lontaran kalimat setiap kali ada proses jual beli atas suatu barang berkwalitas prima atau nyaris sempurna. Tentu saja, ditambah geleng-geleng kepala sang Penjual ketika barangnya ditawar atau disebandingkan dengan barang lain yang berharga lebih murah. Bahkan untuk merk tertentu, semakin mahal semakin terjamin pula keasliannya dan kesepektakulerannya. Si Penjual, tak kan begitu saja menurunkan harga barang tersebut walaupun, bibir calon pembeli sudah berbusa mengiba-iba hanya agar harga terdistorsi.
"Kalo si Om cuma berani nawar segitu, maap deh om, belom dapet dari po'onnya," demikian biasanya, kilah terakhir si penjual seraya berharap agar si calon pembeli segera bayar atau, silahkan cepat berlalu. Tokh, masih ada 1001 pembeli potensial yang berjejal dalam deretan antrian.
¤
Menurut Tjandra Lianto (Marketing Director Advan) Vandroid X7 yang diluncurkan di Fairmont Hotel pada Senin (3/8/15), dijual dengan harga kaki lima emperan tapi, citarasa kelas bintang lima Sudirman. Tjandra juga menyatakan, atas dukungan para konsumen setia yang selalu haus tekhnologi canggih namun ingin tetap berhemat, Advan sebagai brand lokal telah berhasil mencuri peringkat pertama pangsa pasar Tablet di Indonesia. Dari tahun ke tahun, Advan makin kokoh mengunci posisinya sebagai tuan rumah ajang per Tabletan di negeri sendiri. Sementara, brand-brand lain seolah lebih suka bikin kunci duplikat rumah kontrakan dan saling sikut berebut peran hanya pada level figuran.
¤
Andy Gusena (Brand Director Advan) menambahkan, Pemilik perusahaan Advan bercita-cita, dengan harga terjangkau diharapkan setiap orang Indonesia mampu membeli produk canggih kekinian besutan Advan. Advan ada untuk semua orang Indonesia, tentu saja wabil khusus bagi para pembaca blog ini. Masih menurut Andy, Big Bosnya (Pemilik Advan) itu seidealis mantan Presiden RI sekaligus mantan Menristek BJ Habibie. Beliau merasa tidak etis memperkaya patron usahanya semata, sementara pada satu titik lain, masih banyak orang Indonesia yang belum cukup mampu menikmati kecanggihan ilmu dan tekhnologi. Bersama Advan, tidak boleh ada lagi Kakek Nenek Indonesia GapTek (Gagap Tekhnologi)! Terlebih, bagi Siswa sekolah, diharapkan tambah terpacu untuk menguasai tekhnologi teranyar. Menjadi generasi yang mampu merebut penguasaan tekhnologie di masa depan dan Advan adalah penyedia sarananya!
¤
Yakobus (Product Manager Advan) turut buka suara, "Generasi muda harus melek tekhnologi!" Yang dimaksud Yakobus dengan melek tekhnologi tentu bukan cuma bisa mengoperasikan seperangkat alat canggih saja, tapi juga sudah harus bisa membedakan kwalitas satu perangkat dengan perangkat sejenis lainnya. Satu brand dengan brand lainnya. Keberadaan tekhnologi dapat diibaratkan seperti adanya pasangan yang saling menopang kehidupan ;
¤
Senada dengan para petinggi Advan, Harry K Nugraha (Country Manager Intel Indonesia) menegaskan, "Intel memiliki misi yang sama dengan Advan! Sama-sama ingin, tidak ada lagi orang indonesia yang tertinggal oleh lajunya kereta tekhnologi. Miris bila itu terjadi, hanya karena kebanyakan orang Indonesia tak mampu membeli ticketnya!". Sebagai Pioner kemajuan tekhnologi global, Intel sepakat, setiap orang di seluruh dunia berhak untuk menikmati tekhnologi canggih dengan harga pas dikantong. "Publik Indonesia percaya pada pencapaian tekhnologi Intel. Dan Intel sendiri, telah percaya pada brand lokal, Advan! Vandroid X7 adalah perpaduan tekhnologi barat dan timur yang didesign untuk memudahkan aktivitas kita semua," ujar Harry mantap, mengakhiri perbincangan.
¤
Now.., langsung saja, to the point! Berikut adalah spesifikasi dari setiap komponen yang dikandung Vandroid X7 :
Harganya? Ini dia yang ditunggu, sejuta tambah 99 ribu Rupiah, cocok untuk kantong kebanyakan masyarakat Indonesia. Hebatnya, SIM Card langsung disusupi bonus pulsa senilai 240 ribu Rupiah dari Indosat!
¤
Dijumpai pada kesempatan terpisah dalam ruangan kantor pribadinya di bilangan Rasuna Said Kuningan, Tanti Amelia seorang Kompasianer Senior merangkap GC (GoldenClass) Donatur gerakan "Yuk, anak Indonesia melek tekhnologi" berucap, "Bila publik tak percaya, ada Tablet kapasitas selangit tapi harganya se'ciprit? Itu wajar saja, karena hanya baru terjadi pada perangkat tekhnologie canggih Vandroid X7, harga pertama kalinya berdusta!"
¤
"Harga tuh ngak bo'ong!"
"Harganya ngak ngebo'ongin, deh!"
"Mutu itu pas harganya, ngak bo'ong!"
"Memang harga ngak bo'ong, kok!"
"Mana ada sih harga ngebo'ongin!?"
Begitulah selalu, lontaran kalimat setiap kali ada proses jual beli atas suatu barang berkwalitas prima atau nyaris sempurna. Tentu saja, ditambah geleng-geleng kepala sang Penjual ketika barangnya ditawar atau disebandingkan dengan barang lain yang berharga lebih murah. Bahkan untuk merk tertentu, semakin mahal semakin terjamin pula keasliannya dan kesepektakulerannya. Si Penjual, tak kan begitu saja menurunkan harga barang tersebut walaupun, bibir calon pembeli sudah berbusa mengiba-iba hanya agar harga terdistorsi.
"Kalo si Om cuma berani nawar segitu, maap deh om, belom dapet dari po'onnya," demikian biasanya, kilah terakhir si penjual seraya berharap agar si calon pembeli segera bayar atau, silahkan cepat berlalu. Tokh, masih ada 1001 pembeli potensial yang berjejal dalam deretan antrian.
¤
Menurut Tjandra Lianto (Marketing Director Advan) Vandroid X7 yang diluncurkan di Fairmont Hotel pada Senin (3/8/15), dijual dengan harga kaki lima emperan tapi, citarasa kelas bintang lima Sudirman. Tjandra juga menyatakan, atas dukungan para konsumen setia yang selalu haus tekhnologi canggih namun ingin tetap berhemat, Advan sebagai brand lokal telah berhasil mencuri peringkat pertama pangsa pasar Tablet di Indonesia. Dari tahun ke tahun, Advan makin kokoh mengunci posisinya sebagai tuan rumah ajang per Tabletan di negeri sendiri. Sementara, brand-brand lain seolah lebih suka bikin kunci duplikat rumah kontrakan dan saling sikut berebut peran hanya pada level figuran.
¤
Andy Gusena (Brand Director Advan) menambahkan, Pemilik perusahaan Advan bercita-cita, dengan harga terjangkau diharapkan setiap orang Indonesia mampu membeli produk canggih kekinian besutan Advan. Advan ada untuk semua orang Indonesia, tentu saja wabil khusus bagi para pembaca blog ini. Masih menurut Andy, Big Bosnya (Pemilik Advan) itu seidealis mantan Presiden RI sekaligus mantan Menristek BJ Habibie. Beliau merasa tidak etis memperkaya patron usahanya semata, sementara pada satu titik lain, masih banyak orang Indonesia yang belum cukup mampu menikmati kecanggihan ilmu dan tekhnologi. Bersama Advan, tidak boleh ada lagi Kakek Nenek Indonesia GapTek (Gagap Tekhnologi)! Terlebih, bagi Siswa sekolah, diharapkan tambah terpacu untuk menguasai tekhnologi teranyar. Menjadi generasi yang mampu merebut penguasaan tekhnologie di masa depan dan Advan adalah penyedia sarananya!
¤
Yakobus (Product Manager Advan) turut buka suara, "Generasi muda harus melek tekhnologi!" Yang dimaksud Yakobus dengan melek tekhnologi tentu bukan cuma bisa mengoperasikan seperangkat alat canggih saja, tapi juga sudah harus bisa membedakan kwalitas satu perangkat dengan perangkat sejenis lainnya. Satu brand dengan brand lainnya. Keberadaan tekhnologi dapat diibaratkan seperti adanya pasangan yang saling menopang kehidupan ;
- Nyaman (Mudah digunakan)
- Aman (Tidak membahayakan)
- Praktis (Memudahkan urusan)
- Awet (Tidak mudah rusak)
- Tahan lama (Usia kerja cukup lama)
- Tahan banting (Kondisi ekstrem tetap On)
- Setia (Tidak mengecewakan konsumen)
- Tanggap (Tidak lemot)
- Seiring sejalan (Tidak ketinggalan zaman)
- Menarik (Modis)
- Maharnya wajar (Tidak kelewat mahal)
¤
Senada dengan para petinggi Advan, Harry K Nugraha (Country Manager Intel Indonesia) menegaskan, "Intel memiliki misi yang sama dengan Advan! Sama-sama ingin, tidak ada lagi orang indonesia yang tertinggal oleh lajunya kereta tekhnologi. Miris bila itu terjadi, hanya karena kebanyakan orang Indonesia tak mampu membeli ticketnya!". Sebagai Pioner kemajuan tekhnologi global, Intel sepakat, setiap orang di seluruh dunia berhak untuk menikmati tekhnologi canggih dengan harga pas dikantong. "Publik Indonesia percaya pada pencapaian tekhnologi Intel. Dan Intel sendiri, telah percaya pada brand lokal, Advan! Vandroid X7 adalah perpaduan tekhnologi barat dan timur yang didesign untuk memudahkan aktivitas kita semua," ujar Harry mantap, mengakhiri perbincangan.
¤
Now.., langsung saja, to the point! Berikut adalah spesifikasi dari setiap komponen yang dikandung Vandroid X7 :
- Prosesor : Intel Atom X3-C323ORK Quadcore 1.0 GHz all integrated
- Layar : 7 Inch qHD (1024 X 600)
- Operating System : Android Kitkat 5.1 Lolipop
- RAM : 1 Gb
- Memori : 8 Gb - Micro SD up 32 Gb
- Kamera : Depan (VGA) + Belakang (2Mpxl)
- SIM Card : Dual Slot (GSM - 3,5 G)
- Koneksi : Bluetooth V.40 Wifi 802.11 b/g/n (Wireless Display) USB OTG (Play & Plug On The Go)
- Baterai : 2500 mAh
- Siap untuk Multimedia Editing
- Multitasking tetap lancar
- Halus berselancar 3D Games
- Kinerja Baterai cukup Ok
- Prosesor Tidak lekas panas
- Performa terbaik di kelasnya
Harganya? Ini dia yang ditunggu, sejuta tambah 99 ribu Rupiah, cocok untuk kantong kebanyakan masyarakat Indonesia. Hebatnya, SIM Card langsung disusupi bonus pulsa senilai 240 ribu Rupiah dari Indosat!
¤
Dijumpai pada kesempatan terpisah dalam ruangan kantor pribadinya di bilangan Rasuna Said Kuningan, Tanti Amelia seorang Kompasianer Senior merangkap GC (GoldenClass) Donatur gerakan "Yuk, anak Indonesia melek tekhnologi" berucap, "Bila publik tak percaya, ada Tablet kapasitas selangit tapi harganya se'ciprit? Itu wajar saja, karena hanya baru terjadi pada perangkat tekhnologie canggih Vandroid X7, harga pertama kalinya berdusta!"
¤