Jakarta,
25
September 2016, Hari
Jantung Sedunia dicanangkan oleh WHF (World Heart Federation) pada tahun 2000
untuk memberikan informasi kepada negara
serta masyarakat di seluruh dunia bahwa
penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian
nomor satu di dunia, memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya.
Hari Jantung Sedunia
diperingati setiap tahun pada tanggal 29 September dengan tema yang
berbeda-beda sesuai isu-isu pokok dan topik yang berkaitan dengan kesehatan jantung.
Pada perayaan Hari Jantung Sedunia kali ini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) bekerja sama dengan Omron Healthcare Indonesia,
perusahaan terkemuka yang memproduksi peralatan monitor kesehatan jantung dan
alat-alat kesehatan lainnya, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala untuk kesehatan jantung yang
optimal.
Tahun ini, Yayasan Jantung
Indonesia (YJI) dan Omron Healthcare Indonesia akan melakukan pemeriksaan
tekanan darah dan kesehatan gula darah gratis secara serempak yang akan
dilakukan di 15 kota besar di Indonesia pada 25 September 2016 dapat disaksikan secara
langsung melalui live streaming. Acara yang dipusatkan di Plaza Selatan
Gelora Bung Karno, Jakarta dan juga
14 kota lainnya di Indonesia, yaitu : Bekasi (Jawa Barat), Surabaya (JawaTimur),
Malang, Semarang (Jawa Tengah), Provinsi Aceh, Medan (Sumatera Utara),
Palembang (Sumatera Selatan), Bengkulu, Kalimantan Barat, Samarinda (Kalimantan
Timur), Maluku, Sulawesi Tenggara, Jayapura (Papua), dan Lampung yang diikuti 6100 peserta dan berhasil memecahkan rekor Muri untuk pemeriksaan kesehatan gratis dengan peserta
terbanyak se-Indonesia.
Acara tersebut juga sempat dihadiri oleh beberapa public figure diantaranya, Ibu Nina Akbar Tanjung dan beberapa artis ibukota. Sempat terlihat Ibu Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI yang selalu dikerubuti oleh para wartawan. Ibu Lily pada kesempatan tersebut menyatakan, "Saya mengharapkan tidak hanya Omron dan YKI yang sendirian berjuang untuk membantu program pemerintah memperjuangkan peningkatan kesehatan masyrakat melalui pemeriksan gratis secara berkala. Tetapi, saya sangat mengharapkan peran serta setiap stake holder bangsa Indonesia. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat!"
Jaya Suprana, pengasuh Museum Rekor Indonesia (MURI) mengharapkan, "Omron Indonesia dalam waktu dekat akan memfasilitasi YKI untuk memecahkan rekor dunia yang saat ini dipegang oleh India dengan jumlah 26.000 peserta pemeriksaan gratis. Saya harapkan, Omron bersama YKI akan mampu menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis yang diikuti oleh setidaknya 30.000 peserta. Dan saya akan sangat berbangga bila itu terlaksana!"
Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Ibu Syahlina Zuhal menyatakan “Pemeriksaan secara rutin tekanan darah dan juga gula
darah diharapkan dapat mengingatkan masyarakat betapa pentingnya menjaga
kesehatan tekanan darah dan juga gula darah, selain itu kami juga berharap
masyarakat tetap waspada akan ancaman penyakit kardiovaskular yang dapat
menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan juga usia”.
WHF dan anggota-anggotanya
secara serempak menyebar-luaskan berita bahwa paling tidak 80% dari kematian
dini akibat penyakit kardiovaskuler sebenarnya dapat dicegah bilamana 4 faktor risiko utamanya -merokok,
mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, kurang aktivitas fisik dan
konsumsi berlebihan minuman beralkohol- dapat dikendalikan.
Omron Healthcare Indonesia
adalah Official Partner Hari Jantung Sedunia 2016
– Yayasan Jantung Indonesia (YJI).
“Hari ini kami sangat senang dengan antusias masyarakat
Indonesia di 15 kota tersebut yang memeriksakan tekanan darah mereka dalam perayaan
World Heart Day 2016. Kami bangga Yayasan Jantung Indonesia menggunakan produk
kami dalam pemeriksaan tersebut. Alat pengukur tekanan darah Omron yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah produk berbasis digital yang mudah dan nyaman
digunakan, bebas merkuri serta memberikan keakuratan pengukuran. Misi dari
Omron adalah meningkatkan kehidupan dan ikut menciptakan masyarakat yang
lebihbaik. Acara ini sejalan dengan misi tersebut karena Omron Healthcare
Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengedukasi sebanyak mungkin masyarakat
Indonesia tentang pentingnya memeriksa tekanan darah secara rutin,” kata
Kazuhide Kondo, PresidenDirektur PT Omron Healthcare Indonesia.
Omron Healthcare Indonesia mengajak masyarakat untuk
memeriksa tekanan darah secara rutin, mengadopsi gaya hidup sehat, dan menjaga
tekanan darah di level normal. Beberapa kegiatan rutin Omron Healthcare
Indonesia bersama YJI antara lain pemeriksaan kesehatan (tekanan darah)
keliling, workshop dan seminar, serta pemeriksaan tekanan darah di area
perkantoran
“Kami
mengajak masyarakat luas untuk turut bersama-sama menyukseskan rangkaian
kegiatan yang akan diadakan Yayasan Jantung Indonesia yang dimulai dengan
perayaan Hari Jantung Sedunia. Selain itu kami juga berharap semakin banyak
masyarakat memahami dan ambil bagian dalam menjalani pola hidup sehat. Untuk itu, kami akan terus menyelenggarakan berbagai
kegiatan positif untuk dapat mewujudkan Gaya Hidup Sehat serta menjaga
kesehatan jantung kita” tutup Ibu Syahlina Zuhal.
____0000-o0o-0000____
Tentang Yayasan Jantung
Indonesia
Yayasan
Jantung Indonesia (Indonesian Heart Foundation) adalah lembaga nirlaba yang
fokus kepada peningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
upaya pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh darah melalui pemasyarakatan
Panca Usaha Jantung Sehat.
Cikal
bakal Yayasan Jantung Indonesia dimulai pada Kongres Ilmiah Kardiologi Nasional
yang pertama pada tanggal 10-12 Agustus 1974 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Kasus Penyakit Jantung Dewi Sartika gadis cilik berusia 9 tahun yang kurang
mampu mengemuka di kongres ini, telah menggugah para peserta kongres untuk
melakukan langkah-langkah mengatasi penyakit gadis tersebut. Para dokter
peserta memutuskan untuk segera mengatasinya dengan alat pacu jantung. Alat
tersebut disamping harganya mahal, juga harus didatangkan dari luar negeri.
Diperlukan
bantuan dana untuk pembelian alat pacu jantung bagi Dewi Sartika. Pada
kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Prof. G.A. Siwabessy dan Gubernur DKI
Jakarta, Ali Sadikin menyarankan agar dibentuk badan sosial yang menangani
masalah-masalah penyakit jantung, dan bagaimana dapat diwujudkan pemberian
layanan yang sama bagi penderita penyakit jantung baik dari kalangan mampu
maupun tidak mampu.
Kasus
tersebut menjadi perhatian dan menggugah hati masyarakat untuk memberikan
bantuan. Kemudian melalui Humas Departemen Kesehatan berita tersebut
disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Akhirnya terkumpullah bantuan dari
berbagai lapisan masyarakat. Dana yang diperoleh melebihi harga sebuah alat
pacu jantung. Dalam gelora kisah kemanusiaan ini, timbul gagasan dari kongres
bahwa dirasakan perlu adanya satu lembaga bertingkat nasional yang bertujuan
membantu para penderita penyakit jantung dari kalangan kurang mampu.
Lima
ahli kardiologi terkemuka yaitu (alm.) dr. Sukaman, (alm.) dr. Loetfi
Oesman, dr. Lily Ismudiati Rilantono, dr. Dede Kusmana, dan (alm.) dr. Boerman
mengambil inisiatif mendirikan sebuah yayasan. Atas persetujuan orang tua gadis
di atas, organisasi nirlaba ini dinamakan Yayasan Jantung Indonesia Dewi
Sartika, berdiri pada tanggal 4 Oktober 1974. dengan modal Rp. 3.081.000,-
melalui akta notaris Soeleman Ardjasasmita.
Yayasan
menjadi Anggota Federasi Jantung Sedunia pada tahun 1978 di Kongres Federasi
Jantung Sedunia di Tokyo Jepang. Hingga tahun 1980 bedah jantung / Coronary
Bypass belum pernah dilakukan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut pada
tanggal 12 Maret 1981 yayasan memprakarsai mengundang Dr. Michael E. De Bakey
dan Methodist Hospital USA. Ia melakukan operasi bedah jantung pintas koroner
di RS Gatot Subroto dan melakukan alih teknologi bedah jantung koroner bagi
dokter-dokter kita. Kegiatan ini turut mendorong berdirinya RS Jantung Harapan
Kita.
Pada
9 November 1981 nama yayasan berubah menjadi Yayasan Jantung Indonesia
seiring perkembangan kegiatan. Perubahan ini juga ditandai dengan terbentuknya
cabang-cabang yayasan di berbagai kota di Indonesia.
Tentang Omron
Corporation